29) APAKAH WAJAR KEHILANGAN DARAH DI ANTARA DUA SAAT PENGGUNAAN PIL?

Selama beberapa bulan pertama memakai pil, dapat terjadi pendarahan ringan pada saat-saat yang tidak tetap. Ini disebut spotting atau ’noda-noda’. Pada umumnya keluar pada minggu terakhir penggunaan satu kemasan. Terutama pada pil yang disebut ‘pil sub-50’ atau juga ‘pil midi’ kadang-kadang masih sempat terjadi. Kehilangan darah ini adalah gejala sementara. Badan masih harus membiasakan diri padaperimbangan hormon yang berubah. Setelah beberapa bulan, kehilangan darah itu akan berhenti dengan sendirinya. Kalau ini tidak terjadi, mungkin perlu ganti pil.

Dalam banyak kasus dianjurkan satu jenis pil dengan agak lebih banyak progesteron. Jika sudah terjadi kehilangan darah ringan pada bulan pertama ketika baru menghabiskan separuh kemasan, maka bagi pemakai, pil itu terlalu banyak mengandung progesteron. Keliru kalau pada sementara pendarahan lalu segera berhenti minum pil. Nasehat satu-satunya yang benar adalah dengan tenang membiarkan badan membiasakan diri pada pil selama tiga bulan. Jika terjadi kehilangan darah, sebaiknya sesudah itu terus minum pil, tetapi perlu minta nasehat dokter.

Jika terjadi pendarahan sedikit diantara dua kemasan pada wanita yang sebelumnya tidak pernah mengalami kejadian demikian, ini sering disebabkan karena terlalu sedikit hormon pil yang diserap ke dalam darah. Sebab-sebabnya kebanyaka adalah waktu yang kurang teratur dalam minum pil (lupa), muntah-muntah atau diare. Nasehatnya: teruskan minum pil sesuai skema. Obat-obatan tertentu dapat juga mempengaruhi bekerjanya pil sedemikian rupa, sehingga terjadi pendarahan di waktu selang. Jika ini persoalannya maka dokter harus diminta nasehat. Kalau kehilangan darah diantara dua kemasan tidak ringan tetapi seperti haid biasa, disini nasehat dokter diperlukan. Pendarahan semacam itu disebut ’pendarahan kebobolan’.